Jumat, 21 November 2008

Mewakili Perusahaan Asing di dalam Negeri

Industri dari negara lain yang beroperasi di Amerika secara terus-menerus mengikutsertaka praktisi PR perusahaan (Amerika) untuk membantu kebutuhan mereka di dalam negeri. Carl Levin konsultan senior Burson-Marsteller, Washington, menceritakan alasannya :

  1. melindungi kepentingan industri atau perusahaan mereka dengan menjauhi ancaman
  2. kekalahan di pengadilan mempengaruhi penjualan produk klein
  3. dukungan perkembangan pasar klein dalam negeri Amerika.
  4. tersedianya informasi politik, sosiologi, dan perkembangan ekonomi dalam negeri khusus yang menyankut bisnis klein, bukan hanya nasional tetapi juga internasional.

Di Amerika Serikat kurang lebih 25 konsultan perusahaan terdaftar di Departemen Kehakiman AS bekerja di perusahaan Jepang. Perusahan Jepang di AS mulai menggunakan tenaga kerja setempat dan ditambah PR perusahaan.

Public Relations Menangani Krisis – kasus di Indonesia

  • salah satu momen yang membuat peran PR di Indonesia menonjol adalah masa krisis. Baik itu krisis dalam konteks mikro yang menghantam perusahaan demi perusahaan maupun krisis ekonomi yang menghantam Indonesia sejak September 1997.
  • Secara lokal maupun regional, hampir seluruh perusahaan mengalami penurunan pendapatan yang disebabkan menurunnya daya beli masyarakat hingga titik paling rendah. Biaya tinggi yang mereka keluarkan melalui iklan tidak lagi mampu mengangkat angka penjualan.
  • Oleh karena itu PR diperhitungkan sebagai langkah terbaik perusahaan dalam menjaga dan memelihara citra mereka dalam dunia bisnis.
  • Strategi PR yang dilakukan saat krisis diharapkan membuahkan hasil saat krisis usai, namun tidak tertutup kemungkinan sebelum krisis berakhir perusahaan telah mencapai hasil yang diinginkan.
  • Namun satu hal yang belum dimiliki oleh praktisi PR di Indonesia adalah kode etik sebagai koridor aktivitas seluruh praktisi PR di Indonesia. Ini merupakan persoalan mendasar yang belum terpecahkan oleh kalangan praktisi PR, sekalipun sebetulnya setiap organisasi PR seperti PRSI (PR-Society of Indonesia) – berdiri 11 Nopember 2003, Perhumas – berdiri 15 Desember 1972, APPRI (Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia), IPRA-Indonesia (International Public Relations Association) telah memiliki kode etik untuk acuan kerja masing-masing anggotanya.
  • Hal lain yang dibutuhkan dari ragam organisasi PR tersebut adalah koordinasi satu dengan yang lain sehingga mampu menimbulkan sinergi baru mengenai peran PR di Indonesia. Koordinasi yang sinergis dengan sendirinya akan membangun sebuah komunitas PR yang memiliki aktivitas saling mendukung, terutama untuk menyamakan persepsi dan kepentingan antara para praktisi senior dan praktisi PR yang masih baru menggeluti bidang ini.

Kasus Perusahaan Asing di Indonesia

Kasus Samsung Korea

  • Perkembangan politik dunia – agresi AS ke Irak dan Afganistan. Meningkatnya kebencian sebagian masyarakat Indonesia terhadap AS dan berdampak pada pandangan pada merek AS yang ada di Indonesia. Hal ini juga memberi andil pada peran PR di Indonesia. Oleh sebab itu merek di luar AS mulai dilirik termasuk Samsung – produk Korea.
  • Pada saat Indonesia mengalami krisis dan masyarakat mengalami penurunan daya beli. Samsung menawarkan diri merek yang berkualitas dan dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia.
  • PR perusahaan menggunakan kesempatan ini dengan menempatkan Lee Kang Hyun sebagai pengatrol citra merek. Dia lancar berbahasa Indonesia yang hampir sempurna.
  • Citra kepedulian Samsung terhadap Indonesia semakin kuat dengan mengembangkan program teknologi digital.
  • Dengan anggaran yang relatif lebih ringan, mereka berharap mampu memikat hati dan mempengaruhi benak konsumen.

Kasus McDonalds dan Kentucky Fried Chicken Amerika Serikat

  • Sering menjadi sasaran kemarahan karena dianggap kepanjangan tangan AS di Indonesia. Pada tgl. 5 Desember 2002 bom meledak di restoran McDonald’s Mal Ratu Indah Makassar.
  • PR McDonald’s melakukan taktis untuk mempertahankan citra positif di mata publik.
  • Serangan AS ke Irak dan Afganistan telah memicu kemarahan sebagian masyarakat Indonesia di mana mayoritas pemeluk agama Islam. McDonald’s sebagai salah satu restoran waralaba dari AS terbesar di Indonesia merupakan salah satu tempat yang paling banyak mendapatkan dampak protes dari mayarakat Indonesia.
  • PR memberikan edukasi kepada publik tentang apa yang sudah diberikan oleh McDonald’s kepada masyarakat Indonesia melalui Iklan Layanan Masyarakat. Dengan iklan layanan masyarakat yang menyentuh, McDonald’s membuat testimonial tentang seorang bapak yang bangga terhadap anaknya yang berprestasi di McDonald’s karena kemudian mampu memberikan kehidupan yagn layak bagi keluarganya.
  • McDonald’s memberikan informasi mengenai dampak ekonomi yang mungkin muncul bila McDonald’s di Indonesia ditutup.
  • Menurut Dirjen Kerjasama Industri dan Perdagangan Internasional (KIPI) Depperindag – menyatakan bahwa McDonald’s bukan perusahaan Amerika tapi bentuk usaha franchise (hak monopoli). Pemilik, pengelolanya dan pekerjanya adalah orang-orang kita. Seluruh kegiatannya adalah lokal. Misal suplai daging ayamnya 80 % berasal dari dari masyarakat Indonesia, seperti dari Tasikmalaya, Yogyakarta maupun Blitar. Kalau diboikot dan ditutup yang pertama kali terpukul adalah mereka, ikon AS tetapi kontennya lokal. Namun, ikon Indonesia, seperti tempe justru kandungannya produk impor.

Kasus Ajinomoto Jepang

  • Dengan keluarnya fatma MUI bahwa Ajinomoto merupakan produk haram karena mengadung minyak babi.
  • Persoalan ini menjadi meledak setelah Presiden Wahid menyatakan hal yang sebaliknya bahwa Ajinomoto halal. Masyarakat semakin marah karena menjadi bingung.
  • Antisipasi Ajinomoto adalah salah satunya dengan mengganti bintang iklan Paramita Rusady dengan Dedy Mizwar yang memiliki citra lebih dekat sebagai seorang muslim yang taat.
  • Didukung dengan fatwa tandingan dari Presiden Wahid, Ajinomoto secara berangsur-angsur sekitar delapan bulan mampu mengembalikan pangsa pasar seperti sebelum terjadi krisis pencintraan.
  • Inisiatif datang dari pemerintah karena krisis ini berkaitan dengan hubungan antarnegara, dalam hal ini adalah pemerintah Jepang yang tengah berencana menambah investasi di Indonesia.

Perang Persepsi Dalam Krisis

  • Krisis citra berkembang jauh lebih besar daripada kenyataan yang terjadi di lapangan. Itulah sebabnya pada tingkat penanganan krisis, barometer penyelesaian sebuah krisis bukan pada selesai atau tidaknya masalah krisis manajemn dalam perusahaan, tapi lebih jauh lagi, harus melihat apakah citra perusahaan di mata public sudah membaik atau belum.
  • Itulah sebabnya, begitu krisis citra meledak, yang pertama harus dilakukan adalah membuat peta persepsi yang berkembang. Dari sudut yang lebih luas PR harus langsung mengkonsentrasikan pada perang opini, baik di media massa ataupun media spesifik yang mampu menyampaikan pesan langsung di benak public.
  • Dalam tataran yang lebih teknis, pendekatan yang dilakukan oleh PR sangat berbeda dari pendekatan yang dilakukan oleh iklan. Menurut Jefkins ; kalau iklan bersifat membujuk, PR bertujuan untuk menciptakan pemahaman melalui kekuatan informasi ataupun pengetahuan yang terdapat di dalam informasi tersebut. PR harus bebas dari bias apa pun dalam memberikan informasi. PR harus memanfaatkan orang ketiga untuk memuji orang pertama.
  • Dengan begitu, maka ketika PR berada di medan pertempuran untuk menduduki benak public, mereka harus mampu meyakinkan pihak ketiga untuk membantu menyakinkan public pihak pertama agar memiliki persepsi yang sama dengan yang diinginkan manajemen.
  • Konsumen di Indonesia biasanya akan merasa terganggu kepentingannya jika produk yang bermasalah berkaitan dengan isu sensitif seperti penggunaan minyak babi, atau isu lainnya yang terkait dengan syariah Islam. Merek-merek yang bersentuhan dengan isu tersebut biasanya langsung menjadi musuh nomor satu masyarakat.
  • Penanganan yang lamban dan salah dalam melangkah akan membawa citra merek berada pada titik terendah hingga akhirnya menyebabkan masyarakat enggan menyentuh produk tersebut untuk selamanya.